CIRTIM – Pengembangan kawasan wisata Trusmi Cirebon kedalam perubahan RPJMD Provinsi Jawa Barat, ternyata kabarnya sudah masuk ketelinga internal Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon.
Bahkan, mereka sudah menyiapkan masterplan untuk mendukung pengembangan kawasan tersebut.
Kabid Pariwisata Disbudparpora Kabupaten Cirebon, Nana Mulyana menyebutkan berdasarkan informasi yang ia terima, pengembangan kawasan Batik Trusmi tersebut merupakan pembangunan skala priorias yang akan mulai pada 2022 nanti.
“Kita sudah menyiapkan masterplan-nya. Kalaupun di eksekusi pada tahun ini pun, kita sudah siap. Tapi informasi terakhir itu merupakan pembangunan skala prioritas yang akan mulai terlaksana pada 2022 mendatang,”ujarnya.
Menurutnya, tugas dan tanggung jawab Disbudparpora pada tahap awal adalah menyiapkan masterplan. Untuk penataan dan pengambangannya akan ada dinas lain yang terlibat.
“Sebenarnya, sejak tahun lalu sudah ada kucuran dari provinsi untuk penataan. Tapi tidak terlaksana karena ada kesalahan nomenklatur. Waktu itu besarannya sekitar 2,5 miliar tapi tidak kita ambil,” imbuhnya.
Nana menjelaskan, terkait rencana tersebut, ada beberapa objek yang menjadi focus pengembangan, antara lain pengembangan wisata belanja batik, penataan jalan, parkir, infrastruktur, dan lain-lainnya,” jelasnya.
Saat ini menurutnya, ia belum mengetahui secara detail pelaksanaannya. Termasuk anggaran yang akan mengucur dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Bahkan menurutnya, tidak hanya pengembangan kawasan Batik Trusmi yang akan mendapatkan kucuran anggaran. Di Kabupaten Cirebon totalnya ada tiga lokasi yang akan dikembangkan. Salah satunya Wisata Batu Lawang.
“Tahun depan ada sekitar 3 lokasi, satunya saya kurang ingat tapi yang jelas duanya itu Trusmi dan Batu Lawang,”ungkapnya. (dri/radar cirebon)